Selasa, 23 November 2010

Pertolongan pada ankle


1.Istirahatkan kaki sejenak dan jangan dipaksakan bergerak. aktivitas berlebih dapat memicu komplikasi lebih lanjut,misal ligamen yang robek akan semakin parah, bahkan seringkali terkilir disertai pula dengan fraktur/patah/retak pada tulang.

2. Kompres kaki yang cedera dengan es. jangan dengan air hangat. saat cedera baru berlangsung, akan terjadi robekan pembuluh darah yang berakibat keluarnya “isi” pembuluh darah tersebut ke jaringan sekitar nya sehingga bengkak, pembuluh darah sekitar tempat cedera juga akan melebar (dilatasi) sebagai respon peradangan. Pemberian kompres dingin/es akan “menyempitkan” pembuluh darah yg melebar sehingga mengurangi bengkak. Kompres dingin bisa dilakukan 1-2 kali sehari, jangan lebih dari 20 menit karena justru kan mengganggu sirkulasi darah.
Sebaliknya, saat cedera sudah kronik, tanda2 peradangan seperti bengkak, warna merah, nyeri hebat sudah hilang, maka prinsip pemberian kompres hangat bisa dilakukan

3.Compression. Kompres/penekanan pada bagian cedera, bisa dilakukan dengan perban/dibalut. Jangan terlalu erat, tujuannya untuk mengurangi pembengkakan.

4. Elevation. Jika ankle kaki yg terkilir, sering2 istirahat dengan kaki diangkat, dengan diganjal. Tujuannya untuk mengurangi pembengkakan.

Pemberian obat anti sakit dan anti radang bisa diberikan atas petunjuk dokter.

Bagaimana dengan pijat/urut tradisional??

Secara medis, ini sangat tidak dapat dibenarkan. Mengapa? Terkilir adalah suatu cedera yang melibatkan proses peradangan, yang disertai robekan pembuluh darah dan bahkan yang lebih berat lagi dapat disertai fraktur atau robekan ligamen yang lebih besar. Manipulasi/memijat bagian yg cedera akan memperparah karena mencegah pembuluh darah yang robek yang harusnya secara normal akan “menutup” (sebagai respon alami tubuh), belum lagi jika ada robekan ligamen dan fraktur. Prinsip RICE adalah prinsip utama yang sudah menjadi gold standard/prinsip penanganan utama untuk terkilir di belahan dunia manapun, terutama untuk olahragawan2.
Apabila anda adalah seseorang yang benar2 mencintai olahraga, tindakan “agresif” kadang perlu dilakukan, misal:

Rontgen bisa melihat adanya cedera penyerta seperti fraktur/retak/patah tulang, tapi tidak bisa melihat cedera/robekan pada ligamen. Untuk melihat ligamen dengan baik, harus dilakukan MRI.

Untuk pemilihan obat anti nyeri dan radang, memang ada beberapa kontroversi, karena proses peradangan yang terjadi merupakan mekanisme alami tubuh untuk “sembuh”. Dengan mengkonsumsi obat anti nyeri dan anti radang, maka mekanisme ini akan dihilangkan dan akibatnya penyembuhan akan tertunda.

Beberapa jurnal kedokteran olahraga dari American Journal of Sports Medicine telah mengungkap bahwa ternyata kekuatiran tersebut tidak beralasan, karena obat anti nyeri dan anti radang dapat membantu pasien untuk segera kembali menggunakan bagian tubuh yang cedera, sehingga dapat mengurangi bengkak/edema. Hanya saja, patut diketahui bahwa tidak semua anti nyeri memiliki efek yang baik. Anti nyeri yang disarankan untuk dikonsumsi tanpa memiliki efek samping yang buruk untuk penyembuhan cedera ligamen antara lain adalah piroxicam, meloxicam, dan ibuprofen. Golongan anti nyeri yang tidak memiliki efek samping terhadap lambung (cox-2 selective inhibitor) seperti celecoxib sangat tidak dianjurkan, karena telah terindikasi dapat menghambat penyembuhan ligamen.
Bag.2
Cidera OR sering terjadi ketika melakukan aktifitas olahraga. Cidera yang paling sering terjadi adalah pada ankle atau pergelangan kaki. Pada waktu terjadi cidera sebenarnya telah terjadi proses perdarahan seperti darah yang keluar pada luka. Oleh karena itu penanganan pertama yang diberikan adalah untuk menghentikan perdarahan.
Upaya pertama yang dilakukan dalam penanganan cidera adalah RICE (untuk memudahkannya ingat saja nasi), yaitu
R : Rest yaitu mengistirahatkan bagian yang cidera
I : Ice yaitu memberikan kompres es selama 10 menit
C : Compresion yaitu memberikan penekanan pada bagian yang cidera
E : Elevation yaitu meningggikan bagian yang cidera lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya
Yang tidak boleh diberikan adalah HARM (ingat saja Haram)
H : Heat yaitu memberikan kompres panas termasuk balsam dan jahe
A : Alkohol yaitu jangan di kompres dengan alkohol, walaupun dngin tapi merangsang pembengkakaan
R : Running yaitu jangan segera beraktifitas latihan
M : Massage yaitu tidak boleh dipijat karena akan memperburuk perdarahan.
Bila dilakukan RICE pada waktu cidera seperti keseleo dan tina diberikan HARM maka proses penyembuhan akan berjalan lebih cepat dan sempurna
semoga bermanfaat...Good luck

Tidak ada komentar:

Posting Komentar